Rabu, 23 Januari 2019

Titrasi Asam Basa

 Ilustrasi : Peralatan yang digunakan dalam titrasi asam basa serta kurva titrasi

Titrasi adalah salah satu metode kimia untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan tertentu terhadap sejumlah volume larutan lain yang konsentrasinya sudah diketahui. 

Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku. Larutan yang belum diketahui konsentrasinya ditambahkan beberapa tetes indikator, kemudian ditetesi dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya (larutan standar). 
Titik akhir titrasi adalah merupakan titik pada saat terjadi perubahan warna indikator. Titrasi yang melibatkan reaksi asam dan basa disebut titrasi asam-basa. Ada dua jenis titrasi asam basa, yaitu asidimetri (penetuan konsentrasi larutan basa dengan menggunakan larutan baku asam) dan alkalimetri (penentuan konsentrasi larutan asam dengan menggunakan larutan baku basa).

Secara teknis titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit dan bahkan tetes demi tetes larutan basa melalui buret kedalam larutan asam dengan volume tertentu yang terletak dalam labu erlenmeyer sampai keduanya tepat habis yang ditandai dengan berubahnya warna indikator. 
Tepat pada saat warna indikator berubah, penambahan (titrasi) dihentikan dan volumenya dicatat sebagai volume titik akhir titrasi. Larutan yang diletakkan dalam buret disebut dengan larutan penitrasi. Perubahan warna indikator yang menandai tepat habisnya kedua larutan yang bereaksi tidak selamanya tepat seperti perhitungan secara teoritis. Volume larutan penitrasi yang diperoleh melalui perhitungan secara teoritis disebut titik ekivalen. Titik ekivalen merupakan titik pada saat jumlah mol asam (ion H+) sam dengan jumlah mol basa (ion OH-). 
Perbedaan volume titik akhir titrasi dengan titik ekivalen disebut kesalahan titrasi. Besar kecilnya kesalahan titrasi ditentukan oleh pemilihan indikator. Jika indikatornya tepat maka kesalahan titrasinya kecil.

1. Titrasi asam kuat oleh basa kuat.
Perubahan pH pada penetralan asam kuat, misalnya HCl oleh basa kuat NaOH dapat digambarkan kurva titrasinya sbb :

Kurva Titrasi HCl dengan NaOH

Keterangan :


1.  Mula mula penambahan basa kuat (NaOH) menyebabkan kenaikan pH sedikit demi sedikit. Akan tetapi kenaikan pH sangat drastis ketika mendekati titik ekivalen. Secara stoikiometri jika konsentrasi asam dan basa yang digunakan sama, titik ekuvalen dicapai pada saat volume asam sama dengan volume basa. Pada kurva titrasi di atas perubahan pH secara drastis terjadi pada pH 4 - 10.
2.  Titik ekivalen terjadi pada pH sama dengan 7, yaitu pada saat jumlah mol asam tepat habis bereaksi dengan mol basa sehingga pada titik ekivalen larutan bersifat netral.
3.  Penetralan asam kuat oleh basa kuat dapat menggunakan indikator metil merah atau phenolphatalein (pp), namun perubahan warna pada titik ekivalen indikator phenolphatalein (pp) lebih tajam dari pada indikator metil merah. Oleh karena itu indikator phenolphatalein (pp) lebih sering digunakan.

2. Titrasi asam lemah oleh basa kuat.
Perubahan pH pada penetralan asam lemah misalnya CH3COOH oleh basa kuat (NaOH), dapat digambarkan kurva titrasinya sbb :
Kurva Titrasi CH3COOH dengan NaOH

Keterangan :
1.  Garam yang terbentuk setelah akhir titrasi asam lemah dengan basa kuat bersifat basa sehingga titik ekivalennya memiliki pH diatas 7, tepatnya antara 8 hingga 9.
2.  Perubahan pH tampak mencolok terjadi pada pH 7 sampai 10.
3.  Indikator yang digunakan untuk menunjukkan titik ekivalen adalah phenolphatalein (pp). Adapun metil merah tidak dapat digunakan karena trayeknya jauh dibawah titik ekivalen.

3. Titrasi basa lemah oleh asam kuat.
Perubahan pH pada penetralan basa lemah misalnya NH4OH oleh asam kuat misalnya HCl dapat digambarkan kurvanya sbb :

Kurva titrasi NH4OH dengan HCl
Keterangan :
1.  Garam yang terbentuk setelah akhir titrasi basa lemah dengan asam kuat bersifat asam sehingga titik ekivalennya memiliki pH dibawah 7.
2.  Perubahan pH tampak mencolok terjadi pada pH antara 4 sampai 7.
3.  Indikator yang cocok digunakan untuk menunjukkan titik ekivalen adalah metil merah,sedangkan phenolphatalein (pp) tidak dapat digunakan karena trayeknya jauh diatas titik ekivalen.


Baca :

1 komentar:

  1. Promo www.Fanspoker.com :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    BalasHapus