Pada postingan sebelumnya, saya share soal - soal OSK beserta kunci jawabannya. Kalau anda belum dapatkan soalnya, silakan klik Link ini untuk melihat soal OSK Kimia serta kunci Jawabannya.
Nah pada postingan kali ini saya ingin coba membahas kunci jawaban khususnya pada soal - soal pilihan ganda menurut versi saya yah, yang pastinya saya ingin membahas kunci jawaban yang sudah ada.. Sahabat ikuti pembahasan berikut :
#Soal 1#
Berikut ini adalah rumus struktur guanidin yang terdapat dalam urin dari hasil metabolisme protein:
Berdasarkan struktur senyawa guanidin, maka rumus molekul guanidin, jumlah atom N sebanyak 3 buah, sedangkan massa molar guanidin (Mr) :
Mr CN3H5 = (12x1) + (14×3) + (5×1)
= 59
sehingga :
% massa N dalam CN3H5 = (index N x Ar N / Mr guanidin) × 100%
= ((3×14) / 59) × 100%
= 71,19%
Dengan demikian jawaban soal nomor 1 adalah D
#Soal 2#
Sebanyak 1,50 g sampel suatu bijih yang mengandung perak dilarutkan. Semua Ag yang larut diubah menjadi 0,124 g Ag2S. Persen massa Ag dalam bijih tersebut adalah
A. 4,15%
B. 6,41%
C. 7,20%
D. 8,27%
E. 10,8%
Pembahasan
Tips : untuk menghitung % massa unsur dalam sampel, maka hitung massa unsur dalam sampel kemudian gunakan rumus :
% massa unsur x = (massa unsur x / massa sampel) x 100%
% massa unsur x = (massa unsur x / massa sampel) x 100%
Nah pada postingan kali ini saya ingin coba membahas kunci jawaban khususnya pada soal - soal pilihan ganda menurut versi saya yah, yang pastinya saya ingin membahas kunci jawaban yang sudah ada.. Sahabat ikuti pembahasan berikut :
#Soal 1#
Berikut ini adalah rumus struktur guanidin yang terdapat dalam urin dari hasil metabolisme protein:
Persen massa nitrogen dalam guanidin adalah
A. 79,66 %
B. 77,78 %
C. 73,33 %
D. 71,19 %
E. 69,49 %
Pembahasan
Tips : Untuk menghitung massa unsur (misalkan unsur Z) dalam suatu senyawa gunakan rumus >> massa unsur z = (index unsur z . Ar unsur z) / Mr senyawa
Berdasarkan struktur senyawa guanidin, maka rumus molekul guanidin, jumlah atom N sebanyak 3 buah, sedangkan massa molar guanidin (Mr) :
Mr CN3H5 = (12x1) + (14×3) + (5×1)
= 59
sehingga :
% massa N dalam CN3H5 = (index N x Ar N / Mr guanidin) × 100%
= ((3×14) / 59) × 100%
= 71,19%
Dengan demikian jawaban soal nomor 1 adalah D
#Soal 2#
Sebanyak 1,50 g sampel suatu bijih yang mengandung perak dilarutkan. Semua Ag yang larut diubah menjadi 0,124 g Ag2S. Persen massa Ag dalam bijih tersebut adalah
A. 4,15%
B. 6,41%
C. 7,20%
D. 8,27%
E. 10,8%
Pembahasan
Tips : untuk menghitung % massa unsur dalam sampel, maka hitung massa unsur dalam sampel kemudian gunakan rumus :
% massa unsur x = (massa unsur x / massa sampel) x 100%
Mr Ag2S = (2x107,9) + (1x32,07)
= 247,87
Ar Ag = 107,9
1. hitung mol Ag2S >>>> mol Ag2S = 0,124 g / 107,9 g/mol
= 0,0005 mol Ag2S
2. hitung mol Ag dalam Ag2S >>>> mol Ag = 2 × n Ag2S
= 2 × 0,0005 mol
= 0,001 mol
3. konversi satuan mol Ag >> massa Ag
massa Ag = 0,001 mol x 107,9 g/mol
= 0,1079 g
4. hitung % >>>>>>>>>>>>> % massa Ag dalam sampel = (0,1079 g / 1,50 g) x 100%
= 7,193 % (dibulatkan 7,2%)
Dengan demikian jawaban soal nomor 2 adalah C
#Soal 3#
Muscovite adalah salah satu dari mineral mika dengan rumus senyawa KAl2(AlSi3O10)(OH)2. Hasil analisis sejumlah sampel muscovite menunjukkan kandungan Si sebanyak 0,42 g. Massa sampel muscovite yang dianalisis adalah
A. 4,20 g
B. 2,98 g
C. 1,99 g
D. 1,53 g
E. 1,26 g
Pembahasan :
Tips : untuk menghitung % massa unsur dalam sampel, maka hitung massa unsur dalam sampel kemudian gunakan rumus : % massa unsur x = (massa unsur x / massa sampel) x 100%
Mr KAl2(AlSi3O10)(OH)2 = 398,21 g/mol
Ar Si = 28,09
massa Si = ((3 x Ar Si) / Mr muscovite) x massa sampel muscovite
Jika dbuatkan dalam perbandingan maka ;
massa Si x Mr muscovita = (3xAr Si) x massa sampel moscovita
0,42 g x 398,21 = (3x28,09) x massa sampel muscovita
massa muscovita = 167,2482 / 84,27
= 1,9846 g (dibulatkan : massa muscovita = 1,99 g)
Dengan demikian jawaban soal nomor 3 adalah C
#Soal 4#
Sebanyak 1,5 mL sampel larutan asam sulfat dari suatu baterai mobil dititrasi dengan 23,7 mL larutan NaOH 1,47 M menggunakan indikator fenolftalein untuk menentukan titik akhir titrasi. Konsentrasi (dalam satuan molaritas) sampel larutan asam sulfat tersebut adalah
A. 0,36 M
B. 3,15 M
C. 6,30 M
D. 11,6 M
E. 23,2 M
Pembahasan :
Tips : Tuliskan persamaan reaksi setara, perbandingan koefisien reaksi = perbandingan mol zat yang bereaksi dan zat hasil reaksi
Reaksi yang terjadi : H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O (setara)
1. Hitung mol NaOH >>> mol NaOH = 23,7 mL x 1,47 mmol/mL
= 34,839 mmol
2. Gunakan perb. keofisien reaksi untuk hitung mol H2SO4 (perb koef H2SO4 dan NaOH)
mol H2SO4 = 1/2 x 34,839 mmol
= 17,4195 mmol
3. Konversi mmol H2SO4 >>> Molaritas H2SO4
Molaritas H2SO4 = 17,4195 mmol / 1,5 mL
= 11,613 M
Dengan demikian jawaban soal nomor 4 adalah D
#Soal 5#
Di laboratorium, gas klor dapat dibuat dari reaksi antara HCl dengan MnO2. Persamaan reaksi setara adalah: MnO2(s) + 4HCl(aq) → Cl2(g) + MnCl2(aq) + 2H2O(l)
Bila reaksi berlangsung sempurna, massa larutan HCl pekat (36,0% massa) yang diperlukan untuk menghasilkan Cl2 sebanyak 2,50 g adalah
A. 5,2 g
B. 9,6 g
C. 14,3 g
D. 19,4 g
E. 26,4 g
Pembahasan :
A. 13,33 mL
B. 26,5 mL
C. 145 mL
D. 298 mL
E. 595 mL
Pembahasan :
A. Nitrogen
B. Argon
C. Klor
D. Xenon
E. Kripton
Pembahasan
Tips : Gunakan persamaan gas Ideal, PV = nRT
P = 600 mmHg x (1 atm/760 mmHg)
= 0,7895 atm
n = PV / RT
= (0,7895 atm x 0,1 L) / (0,082 L atm / mol K x 287 K)
= 0,00335 mol
Jadi >>>>>>>>> mol gas X = g/Ar
Ar gas X = 0,238 g / 0,00335 mol
= 71,044 g/mol (dibulatkan menjadi 71)
Jika Ar N = 14,01 >>> Mr Nitrogen = 28,02
Ar Argon = 39,92
Ar Cl = 35,45 >>> maka Mr Klor = 70,9 (dibulatkan menjadi 71)
Ar Xe = 131,3
Ar Kr = 83,80
Dengan demikian jawaban soal nomor 7 adalah C
Reaksi : MnO2(s) + 4HCl(aq) → Cl2(g) + MnCl2(aq) + 2H2O(l) (reaksi setara)
1. Hitung mol zat yang diketahui >>>> mol Cl2 = 2,50 g / 71 g/mol
= 0,0352 mol
2. Hitung mol HCl dengan menggunakan perbandingan koefisien reaksi
mol HCl = 4/1 x 0,035 mol
= 0,1408 mol
3. Hitung massa HCl >>>> massa HCl = 0,1408 mol x 36,45 g/mol
= 5,13216 g
4. Jika % massa HCl 36% artinya setiap dalam 100 g HCl terdapat 36 g HCl murni, maka >>
massa HCl pekat = 36/100 x massa HCl pekat
5,13216 g = 36/100 x massa HCl pekat
massa HCl pekat = (55,13216 g x 100) / 36
= 14,256 g (dibulatkan menjadi 14,3 g)
Dengan demikian jawaban soal nomor 5 adalah C
#Soal 6#
Dari persamaan reaksi berikut ini:
SnO2(s) + 2H2(g) --> Sn(s) + 2H2O(l)
Volume gas hidrogen (diukur pada 1 atm dan 273 K) yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan 2,00 g SnO2 adalahA. 13,33 mL
B. 26,5 mL
C. 145 mL
D. 298 mL
E. 595 mL
Pembahasan :
Tips : Perhatikan keadaan reaksi : Jika diukur pada P = 1 atm ; T = 273 K maka kondisi reaksi berlangsung pada keadaan standar >>> volume mol gas = 22,4 L/mol. Jika kondisi reaksi bukan seperti di atas maka gunakan rumus gas ideal : PV = nRT
Mr SnO2 = (1x118,7) + (2x16)
= 150,7
mol SnO2 = 2 g/150,7 g/mol
= 0,0133 mol
Reaksi : SnO2(s) + 2H2(g) --> Sn(s) + 2H2O(l)
Perbandingan mol SnO2 dan mol H2 >>> 1 : 2 maka >>>> mol H2 = 2 x 0,0133 mol
= 0,0266 mol
Jadi kondisi reaksi standar maka >>> Volume H2 = 0,0266 mol x 22,4 L/mol
= 0,59585 L x (1000 mL/1 L)
= 595,85 mL
Dengan demikian jawaban soal nomor 6 adalah E
#Soal 7#
Suatu sampel gas sebanyak 0,238 g dalam 100 mL wadah pada temperatur 14oC memberikan tekanan sebesar 600 mmHg. Gas tersebut adalahA. Nitrogen
B. Argon
C. Klor
D. Xenon
E. Kripton
Pembahasan
Tips : Gunakan persamaan gas Ideal, PV = nRT
P = 600 mmHg x (1 atm/760 mmHg)
= 0,7895 atm
n = PV / RT
= (0,7895 atm x 0,1 L) / (0,082 L atm / mol K x 287 K)
= 0,00335 mol
Jadi >>>>>>>>> mol gas X = g/Ar
Ar gas X = 0,238 g / 0,00335 mol
= 71,044 g/mol (dibulatkan menjadi 71)
Jika Ar N = 14,01 >>> Mr Nitrogen = 28,02
Ar Argon = 39,92
Ar Cl = 35,45 >>> maka Mr Klor = 70,9 (dibulatkan menjadi 71)
Ar Xe = 131,3
Ar Kr = 83,80
Dengan demikian jawaban soal nomor 7 adalah C
#Soal 8#
Entalpi pembentukan standar (ΔHof) timbal(II) karbonat adalah -699 kJ/mol. Pernyataan persamaan termokimia yang paling tepat untuk proses tersebut adalah
A. Pb(s) + C(s) + O2(g) --> PbCO3(s) ΔHof = +699 kJ/mol
B. Pb(s) + C(s) + 3/2 O2(g) --> PbCO3(s) ΔHof = - 699 kJ/mol
C. 2 Pb(s) + 2 C(s) +3 O2(g) --> 2 PbCO3(s) ΔHof = +1398 kJ/mol
D. PbCO3(s) --> Pb(s) + C(s) + 3/2 O2(g) ΔHof = - 699 kJ/mol
E. 2 PbCO3(s) --> 2 Pb(s) + 2 C(s) +3 O2(g) ΔHof = +1398 kJ/mol
Pembahasan :
Tips : Entalpi Pembentukan Standar adalah Kalor yang dilepaskan/diserap pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standar (25oC, 1 atm).
Senyawa timbal (II) karbonat mempunyai rumus kimia : PbCO3. Dengan demikian unsur-unsur pembentuknya adalah Pb, C dan O2. Dalam persamaan reaksi koefisien PbCO3 harus 1 mol, kemudian baru menyetarakan unsur-unsur lainnya.
Jawaban yang tepat untuk Nomor 8 adalah B
#Soal 9#
Perhatikan persamaan termokimia berikut:
adalah
A. Bila persaman tersebut dibalik, nilai ΔHo adalah +92,4 kJ.
B. Empat ikatan HCl lebih kuat dibandingkan empat ikatan dalam H2 dan Cl2.
C. Nilai ΔHo adalah juga –92,4 kJ bila HCl yang dihasilkan berwujud cair.
D. Sebanyak 23,1 kJ kalor akan dilepaskan bila dihasilkan 1 mol gas HCl.
E. Nilai ΔHof pembentukan gas HCl adalah 23,1 kJ/mol
Pembahasan :
Pernyataan A : Benar karena reaksi ke kiri adalah reaksi eksoterm berarti reaksi kebalikannya adalah reaksi endoterm dan ΔHo bernilai positif
Pernyataan B : Benar karena ΔHo = bernilai negatif dapat diartikan Empat ikatan HCl lebih kuat dibandingkan empat ikatan dalam H2 dan Cl2 (ΔHo = jumlah ΔHo produk - jumlah ΔHo pereaksi)
Pernyataan C : Salah karena jika wujud zat berbeda maka sudah pasti ΔHo berbeda
Pernyataan D : Benar karena jika dihitung ΔHo pembentukan untuk 1 mol gas HCl = ¼ (–92,4 kJ) = 23,1 kJ/mol
Pernyataan E : Benar, karena jika dihitung ΔHo pembentukan 1 mol gas HCl = ¼ (–92,4 kJ) = 23,1 kJ/mol
Di antara pernyataan berikut yang benar mengenai senyawa inert tersebut adalah
A. Energi ikatan karbon – fluor besar
B. Ikatan karbon – fluor polaritasnya rendah
C. Karbon memiliki keelektronegatifan tinggi
D. Senyawa fluor tidak mudah terbakar
E. Gaya van der Waals antar fluor lemah
Pembahasan :
Senyawa inert dapat diartikan senyawa yang sukar bereaksi secara kimiawi. Sukar bereaksi artinya energi ikatan antaratom dalam molekul tersebut sangat besar sehingga sulit diputuskan sebagai syarat terjadinya reaksi yaitu ada pemutusan ikatan dan pembentukan ikatan baru.
Semoga bermanfaat.
Simak Pembahasan selanjutnya >>>> Pembahasan Soal Pilihan Ganda Nomor 11 - 20
Tips : Entalpi Pembentukan Standar adalah Kalor yang dilepaskan/diserap pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standar (25oC, 1 atm).
Senyawa timbal (II) karbonat mempunyai rumus kimia : PbCO3. Dengan demikian unsur-unsur pembentuknya adalah Pb, C dan O2. Dalam persamaan reaksi koefisien PbCO3 harus 1 mol, kemudian baru menyetarakan unsur-unsur lainnya.
Jawaban yang tepat untuk Nomor 8 adalah B
#Soal 9#
Perhatikan persamaan termokimia berikut:
2H2(g) + 2Cl2(g) → 4HCl(g) ΔHo = –92,4 kJ
Di antara pernyataan berikut yang tidak-benar mengenai persamaan termokimia di atasadalah
A. Bila persaman tersebut dibalik, nilai ΔHo adalah +92,4 kJ.
B. Empat ikatan HCl lebih kuat dibandingkan empat ikatan dalam H2 dan Cl2.
C. Nilai ΔHo adalah juga –92,4 kJ bila HCl yang dihasilkan berwujud cair.
D. Sebanyak 23,1 kJ kalor akan dilepaskan bila dihasilkan 1 mol gas HCl.
E. Nilai ΔHof pembentukan gas HCl adalah 23,1 kJ/mol
Pembahasan :
Pernyataan A : Benar karena reaksi ke kiri adalah reaksi eksoterm berarti reaksi kebalikannya adalah reaksi endoterm dan ΔHo bernilai positif
Pernyataan B : Benar karena ΔHo = bernilai negatif dapat diartikan Empat ikatan HCl lebih kuat dibandingkan empat ikatan dalam H2 dan Cl2 (ΔHo = jumlah ΔHo produk - jumlah ΔHo pereaksi)
Pernyataan C : Salah karena jika wujud zat berbeda maka sudah pasti ΔHo berbeda
Pernyataan D : Benar karena jika dihitung ΔHo pembentukan untuk 1 mol gas HCl = ¼ (–92,4 kJ) = 23,1 kJ/mol
Pernyataan E : Benar, karena jika dihitung ΔHo pembentukan 1 mol gas HCl = ¼ (–92,4 kJ) = 23,1 kJ/mol
Dengan demikian jawaban soal nomor 9 adalah C
#Soal 10#
Senyawa diklorodifluorometana, CCl2F2 banyak dipakai sebagai aerosol propelan atau pendingin pada pengatur temperatur ruangan (AC), dan bersifat inert (sukar bereaksi).Di antara pernyataan berikut yang benar mengenai senyawa inert tersebut adalah
A. Energi ikatan karbon – fluor besar
B. Ikatan karbon – fluor polaritasnya rendah
C. Karbon memiliki keelektronegatifan tinggi
D. Senyawa fluor tidak mudah terbakar
E. Gaya van der Waals antar fluor lemah
Pembahasan :
Senyawa inert dapat diartikan senyawa yang sukar bereaksi secara kimiawi. Sukar bereaksi artinya energi ikatan antaratom dalam molekul tersebut sangat besar sehingga sulit diputuskan sebagai syarat terjadinya reaksi yaitu ada pemutusan ikatan dan pembentukan ikatan baru.
Dengan demikian jawaban soal nomor 10 adalah A
Semoga bermanfaat.
Simak Pembahasan selanjutnya >>>> Pembahasan Soal Pilihan Ganda Nomor 11 - 20
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
BalasHapushanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^