Metode
ilmiah adalah langkah-langkah sistematis yang dilakukan para ilmuwan untuk
menyelesaikan permasalahan atau menemukan ilmu pengetahuan atau dengan definisi
yang lain, Metode
ilmiah (disebut
juga proses ilmiah) merupakan proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Disini
Ilmuwan atau peneliti melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan
fenomena alam yang di temui. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis
tersebut kemudian diuji dengan melakukan eksperimen atau percobaan. Jika
suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat
menjadi suatu teori ilmiah.
Terdapat
beberapa karakterisitik metode ilmiah yang perlu dipenuhi ketika seorang
ilmuan melakukan proses keilmuan diantaranya :
1. Bersifat kritis, analistis, artinya
metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan
metode untuk pemecahan masalah.
2. Bersifat logis, artinya dapat memberikan
argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan
bukti-bukti yang tersedia
3. Bersifat obyektif, artinya dapat
dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
4. Bersifat konseptual, artinya proses
penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Bersifat empiris, artinya metode yang
dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
Adapun
Langkah-langkah dalam metode ilmiah sebagai berikut :
1. Merumuskan
masalah
Menemukan
masalah dan merumuskan masalah adalah langkah awal dari metode ilmiah. Masalah
dapat ditemukan dari kejadian-kejadian yang berulang atau kejadian yang unik
yang menarik sehingga menimbulkan pertanyaan mengapa dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Dari pengamatan
tersebut kemudian dirumuskan permasalahannya.
2. Melakukan
pengamatan atau observasi
Setelah
merumuskan masalah, kemudian melakukan penelusuran informasi dengan cara
mempelajari hasil penelitian sejenis yang mungkin telah dilakukan atau
melakukan observasi di lapangan tempat objek permasalahan berada. Mempelajari
hasil penelitian sejenis dapat dilakukan melalui internet, buku di
perpustakaan, dan media massa. Sedangkan observasi dapat dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan langsung maupun melakukan wawancara dengan seseorang yang
mungkin mengetahui informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut.
3. Membuat
hipotesis
Informasi
yang diperoleh dari pengamatan dan observasi digunakan untuk menemukan jawaban
sementara dari permasalahan tersebut atau hipotesis. Hipotesis merupakan
jawaban sementara yang perlu diuji kebenarannya melalui data-data hasil
eksperimen.
4. Merancang
dan melakukan eksperimen
Dalam
merancang eksperimen, harus dilakuakn control terhadap kondisi eksperimen
sehingga dapat dipastikan bahwa perubahan yang terjadi benar-benar merupakan
hasil perlakuan. Untuk mengontrol kondisi tersebut, kita perlu mengenal
variable penelitian. Variabel penelitian adalah faktor peubah (yang menyebabkan
terjadinya perubahan). Variable penelitian dapat dibedakan menjadi variabel
bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
a. Variabel
bebas
Variabel
bebas adalah variabel yang apabila diubah oleh pelaku eksperimen akan
menyebabkan adanya perubahan terhadap variabel yang lain.
b. Variabel
terikat
Variabel
terikat adalah variabel yang perubahannya disebabkan oleh berubahnya variabel
bebas.
c. Variabel
kontrol
Variabel
kontrol adalah variabel yang harus dikondisikan sedemikian rupa sehingga dapat
dipastikan bahwa berubahnya variabel terikat hanya terjadi akibat adanya
perubahan variabel bebas.
5. Mekakukan
analisis data
Mengelompokkan
informasi dan data yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran untuk
mempermudah langkah-langkah penelitian berikutnya. Data tersebut kemudian
dianalisis baik secara kuantitatif, kualitatif, statistik, maupun deskripsi
sehingga penelitian akan mendapatkan kesimpulan sementara. Setelah itu,
menggunakan
6. Menarik
kesimpulan
Kesimpulan
dirumuskan berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang sudah
dilakukan untuk menjawab permasalahan atau tujuan penelitian. Apabila
kesimpulan sesuai dengan hipotesis, berarti hipotesis diterima dan satu tahapan
penelitian dikatakan selesai. Akan tetapi apabila hipotesis tidak diterima maka
akan terjadi permasalahan baru sehingga dapat dilakukan penyempurnaan hipotesis
dan dibuktikan kembali melalui eksperimen.
Did you hear there is a 12 word phrase you can communicate to your crush... that will trigger deep feelings of love and impulsive attraction to you buried within his chest?
BalasHapusBecause deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's impulse to love, idolize and look after you with all his heart...
====> 12 Words That Trigger A Man's Desire Response
This impulse is so built-in to a man's mind that it will make him work harder than before to do his best at looking after your relationship.
Matter-of-fact, triggering this all-powerful impulse is absolutely mandatory to getting the best possible relationship with your man that the second you send your man one of the "Secret Signals"...
...You will soon notice him open his mind and soul to you in such a way he haven't expressed before and he'll recognize you as the only woman in the galaxy who has ever truly interested him.